Kami Akan Selalu Update Tentang Komputer Dan Jaringan

Thursday 27 October 2016

Cara Setting Routing Dinamis (RIP) Di Cisco Packet Tracer

Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Apabila peralatannya anda lupa, klik laman ini untuk mengetahui peralatannya.
Setelah persiapan selesai desain jaringan seperti ini contohnya :





Gambar diatas sama dengan post statis sebelumnya, namun nanti akan berbeda pada setting IP Routenya. Catatan : 

Fery, Kurniawan, Saputra PC terhubung fastethernet0/0 ke PC1, PC2, PC3
Fery – Kurniawan = Serial 2/0
Kurniawan – Saputra = Serial 3/0

Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :
Router A : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router B : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex


Router C : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router A : Serial 2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router B : Serial 2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router B : Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Router C : Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

Pada saat menghubungkan serial, router fery dengan serial 2/0 dan kurniawan serial 2/0, hal ini harus 1 Jaringan namun harus berbeda hostnya dengan catatan harus membedakan IP kelasnya. Saya setting seperti diatas agar mudah mengingatnya.

Setelah selesai setting Router, Kini setting PC1, PC2, dan PC 3

Fastethernet ( Default Gateway) pada PC 1 Harus diisi dengan IP Fastethernet Router Fery karena PC 1 Terhubung secara langsung ke Router Fery. Begitupun PC 2 dengan Kurniawan, PC3 dengan Saputra.

Setting IP :

 PC 1
 PC 2
 PC 3


Setelah selesai, kini tinggal Setting IP Route (RIP)
Pada RIP Versi-1, tidak mengenal dengan namanya subnet mask tapi nanti pada Versi-2 sudah mengenal Subnet Mask




Network pada RIP diisi dengan IP Serial dan Fastethernet yang ada didalam router itu sendiri, dengan Host Terkecil yaitu diisi dengan 0. Contohnya : di Router Fery terdapat 2 IP yaitu : 

f0/0 : 192.1.1.1 lalu diisi dengan 192.1.1.0
S2/0 : 10.1.1.1 lalu diisi dengan 10.1.1.0

Setelah itu kini kita setting IP Route RIP. Masukkan perintah seperti dibawah :

Setting IP Route A :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0

Setting IP Route B :
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

Setting IP Route C :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0

Setelah selesai kita coba tes dengan ping di PC. Kita ambil PC3 mengeping IP Fastethernet pada PC 1, dan PC 2.



Share:

Monday 24 October 2016

Pengertian PHP Dan Fungsinya

Hasil gambar untuk Php


Pengertian PHP – Berbicara mengenai PHP, ada dua hal yang muncul seketika di benak penulis yaitu mengenai harapan dan juga mengenai dunia web desain. Ya, istilah PHP memang sering kali digunakan di dua fokus ini. Bagi anak-anak yang mengaku ‘gaul’, istilah PHP sering kali digunakan untuk mengekspresikan seorang penipu (AKA singkatan dari Pemberi Harapan Palsu), sedangkan di dunia web desain, PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman situs website.

Definisi dan Pengertian PHP

Di dunia ilmu komputer, PHP pada dasarnya merupakan singkatan dari PHP : Hypertext Prepocessor. PHP digunakan sebagai salah satu script untuk memperindah tampilan website. Dalam praktiknya PHP biasanya digunakan bersama dengan penggunaan bahasa pemrograman lainnya seperti bahasa pemrograman HTML dan bahasa pemrograman JAVA script.
Menurut Wikipedia sendiri, pengertian PHP adalah bahasa pemrograman script server – side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga dapat dipakai sebagai bahasa pemrograman umum.

Fungsi PHP dalam Ilmu Komputer

Seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam ilmu komputer, PHP berkaitan erat dengan dunia web desain. Dalam dunia web desain, PHP digunakan sebagai script pelengkap bahasa pemrograman lainnya yaitu bahasa pemrograman HTML dan CSS. Lantas apa sih gunanya, bahasa pemrograman PHP?
Bahasa pemrograman PHP pada dasarnya bukanlah sebuah bahasa pemrograman yang wajib digunakan untuk mendesain website. Bahasa pemrograman PHP hanya merupakan bahasa pemrograman pelengkap yang hanya digunakan pada website dinamis atau pun interaktif. Di website yang bersifat statis, bahasa pemrograman PHP tidak dibutuhkan sama sekali atau pun jika dibutuhkan hanya sebagai pelengkap tambahan saja.
Dalam website dinamis atau pun interaktif, bahasa pemrograman PHP dipakai sebagai media untuk mempersingkat tatanan bahasa pemrograman HTML dan CSS. Dalam pembuatan website yang berisi data siswa misalnya. Dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS, maka dibutuhkan baris kode yang sangat panjang (sesuai dengan jumlah data siswa yang ingin diinput), sedangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, baris kode yang dibutuhkan dapat dipersingkat hingga menjadi beberapa baris saja.
Selain dapat mempersingkat script bahasa pemrograman, PHP juga dapat digunakan untuk menginput data ke sistem database, mengkonversi halaman yang berisi text menjadi dokumen PDF, melaksanakan manajemen cookie dan session dalam berbagai macam aplikasi, menghasilkan gambar, dan berbagai macam kegunaan lainnya.
Bahasa pemrograman PHP biasanya banyak digunakan di website-website server. Beberapa penyedia layanan website yang menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai bahasa dasarnya yaitu Joomla, WordPress, dan Drupal. Sangking banyaknya website server yang menggunakan bahasa pemrograman PHP, bahasa pemrograman PHP sering kali disebut / dijuluki dengan bahasa pemrograman server – side.


SUMBER TERTERA
Share:

Thursday 20 October 2016

Pengertian Sistem Operasi Jaringan dan Fungsinya

Pengertian Sistem Operasi Jaringan dan Fungsinya 
Hasil gambar untuk pengertian sistem operasi jaringan
 Sistem operasi memiliki peranan penting saat ini dalam mendukung perkembangan teknologi informasi. Ini karena hampir semua aplikasi yang dikembangkan saat ini berjalan diatas sistem operasi. Sistem operasi merupakan sebuah program yang mengendalikan semua fungsi yang ada pada komputer. Sistem operasi menjadi basis landasan pengembangan aplikasi untuk user. Secara umum semua sistem operasi yang ada memiliki 4 fungsi sebagai berikut.

Fungsi Sistem Operasi

  • Pengendalian akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung ke komputer (Manajemen perangkat keras)
  • Pengelolaan file dan folder (Manajemen file dan folder)
  • Penyedia user interface sebagai jembatan antara user dengan perangkat keras komputer (Manajemen interaksi user)
  • Pengelolaan aplikasi user (Manajemen aplikasi)
a. Pengendalian perangkat keras

Akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung pada komputer disediakan oleh sistem operasi melalui suatu aplikasi yang dikenal dengan istilah driver. Setiap driver dibuat untuk mengendalikan suatu perangkat keras.

Instalasi aplikasi driver ini dilakukan sendiri sistem operasi pada saat instalasi ataupun waktu perangkat keras dihubungkan ke komputer. Mekanisme instalasi secara otomatis saat perangkat dihubungkan ini dikenal dengan istilah Plug and Play (PnP).

b. Pengelolaan file dan folder

Hal ini dimungkinkan oleh sistem operasi karena pada saat instalasi sistem operasi ada proses format untuk harddisk. Melalui proses tersebut ruang harddisk akan ditata sedemikian rupa sehingga memiliki blok-blok tertentu untuk menyimpan file. Proses ini mirip seperti penempatan rak-rak pada ruangan kosong untuk diisi buku-buku nantinya. Sebuah file adalah kumpulan blog yang saling terkait dan memiliki sebuah nama. Folder merupakan sebuah penampung yang dapat berisi file-file ataupun sub-folder lainnya. Setiap file-file yang terkait dengan program komputer ditempatkan dalam folder tersendiri untuk memudahkan pencarian file.

c. Manajemen interaksi

User dapat menggunakan komputer melalui aplikasi yang ada (terinstall) di komputer. Setiap aplikasi ini menyediakan interface untuk menerima interaksi yang mungkin dari user. Terdapat dua jenis interface yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan user, yakni :
  • Command Line Interface (CLI) : Interaksi user dengan sistem dilakukan dengan mengetikan serangkaian kalimat perintah untuk dikerjakan oleh komputer.
  • Graphical User Interface (GUI) : Disini interaksi user dilakukan melalui sekumpulan menu dan icon yang dapat dipilih oleh user untuk memberikan berbagai perintah ke komputer
d. Manajemen Aplikasi

Setiap aplikasi yang dijalankan oleh sistem operasi dengan mencari lokasi file program tersebut dan memindahkan isinya ke memori untuk kemudian mengirimkan setiap perintah pada file tersebut untuk dijalankan oleh komputer. Aplikasi user disini merupakan aplikasi yang digunakan oleh user untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Fungsi manajemen pada aplikasi user ini dapat meliputi:

  • Install, proses menempatkan file-file program pada sistem komputer termasuk konfigurasi program tersebut.
  • Uninstall, proses untuk menghapus file-file program beserta konfigurasi dari komputer.
  • Update/Upgrade, proses untuk memperbarui file-file dari program yang telah terinstall.
Selain memiliki fungsi-fungsi manajemen diatas, sistem operasi modern juga dapat memiliki kemampuan sebagai berikut.
  • Multi-user - dua atau lebih user dapat bekerja sama untuk saling berbagai pakai penggunaan aplikasi dan sumber daya seperti printer pada waktu yang bersamaan.
  • Multi-tasking - sistem operasi dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi user.
  • Multi-processing - sistem operasi dapat menggunakan lebih dari satu CPU (Cental Processing Unit).
  • Multi-threading - setiap program dapat dipecah ke dalam thread-thread untuk kemudian dapat dijalankan secara terpisah (pararel) oleh sistem operasi. Kemampuan ini juga termasuk bagian dari multitasking pada aplikasi.
Sistem Operasi 32-bit dan 64-bit
Terdapat dua perbedaan antara sistem operasi 32-bit dan 64-bit.
  • Sistem operasi 32-bit hanya mampu menerima RAM maksimal 4 GB, sedangkan sistem operasi 64-bit mampu menggunakan lebih dari 128 GB RAM.
  • Manajemen memori dari sistem 64-bit juga lebih baik, sehingga mampu menjalankan proses pada aplikasi lebih cepat.
Windows, Ubuntu dan OpenSuSE merupakan beberapa contoh sistem operasi yang mendukung arsitektur 32-bit.

Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni:
  • Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor. Small Office/Home Office (SOHO), dengan jumlah user sedikit.
  • Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagi keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.

    SUMBER




Share:

Pengertian RIP.IGRP,OSPF,GIGRP,Dan BGP

1.    Routing Information Protocol (RIP)

                                   
          Adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
          Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.


Kelebihan RIP :
a.    Menggunakan metode Triggered Update.
b.    RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing.
c.    Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
d.   Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan RIP :
a.    Jumlah host Terbatas
b.    RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
c.    RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
d.   Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

2.    Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

          Adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior.Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
          IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
Isi dari informasi routing adalah: 
a.    Identifikasi tujuan baru,
b.    Mempelajari apabila terjadi kegagalan. 

          IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGRP adalah:
a.     Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
b.     Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
c.     Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
          Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Sedangkan Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability .

Operasi IGRP :
          Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Tujuan dari IGRP :
a.     Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
b.     Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
c.     Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
d.     Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
e.     Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
f.      Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
g.     Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya

3.    Open Short Path First (OSPF)

           OSPF  merupakan  sebuah  routing  protokol  yang  hanya  dapat  bekerja  dalam  jaringan internal  di  mana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar  terbuka,  yaitu  routing  protokol  ini  bukan  ciptaan  dari  vendor  manapun.  Dengan  demikian, siapapun  dapat  menggunakannya,  perangkat  manapun  dapat  kompatibel  dengannya,  dan  dimanapun routing  protokol  ini  dapat  diimplementasikan.  OSPF  menggunakan  protokol  routing  link-state,  yang memiliki titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori dan konsumsi bandwidth.
Setiap  protokol  routing  memiliki  kelebihan  dan  kekurangan  masing-masing.  Routing  Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari dynamic routing. Namun OSPF lebih baik daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang lebih besar (Syafrizal, 2008).
          OSPF  bekerja  berdasarkan  algoritma  Shortest  Path  First  yang  dikembangkan  berdasarkan  algoritma Dijkstra.  Sebagai  Interior  Gateway  protocol  (IGP).  Interior  Gateway  protocol  atau  Interior  RoutingProtokol  dikembangkan  untuk  menghubungkan  router-router  dibawah  kendali  administrator  jaringan (Sofana, 2008). OSPF mendistribusikan informasi  routing-nya di dalam router-router  yang tergabung ke dalam  suatu  AS.  AS  adalah  jaringan  yang  dikelola  oleh  administrator  setempat.  OSPF  menggunakan protokol  routing  link-state,   didesain  untuk  bekerja  dengan  sangat  efisien  dalam  proses  pengiriman update informasi rute. OSPF merupakan protokol alternatif untuk menutupi kelemahan RIP. OSPF juga merupakan  protokol  routing  yang  menggunakan  prinsip  multipath  (multi  path  protokol)  dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu rute ke host tujuan.
          OSPF digunakan bersamaan dengan IP, maksudnya paket OSPF dikirim bersamaan dengan  header  paket data  IP.  Setiap  router  OSPF  mempunyai  database  yang  identik  yang  menggambarkan  topologi  suatu Autonomous  System  yang  disebut  dengan  Link  State  database  (Topological  database).  Dari  databaseini,  perhitungan  Shortest  Path  First  dilakukan  untuk  membentuk  Routing  Table.  Perhitungan  ulang terhadap  Shortest  Path  First  dilakukan  apabila  terjadi  perubahan  pada  topologi  jaringan.  OSPF memungkinkan  beberapa  jaringan  untuk  dikelompokkan  bersama.  Pengelompokkan  seperti  ini dinamakan  dengan  area dan topologinya  tersembunyi  dari seluruh  AS.  Informasi  yang tersembunyi  ini memungkinkan  penurunan  traffic  routing.  Dengan  menggunakan  konsep  area  sistem  penyebaran informasinya  menjadi  lebih  teratur  dan  tersegmentasi.  Dengan  adanya  distribusi  routing  yang  teratur, maka  penggunaan  bandwidth  akan  lebih  efisien,  lebih  cepat  mencapai  konvergensi,  dan  lebih  presisi dalam menentukan rute terbaik dalam mengirim paket (Syafrizal, 2008).
          Contoh Model  jaringan  3  area  OSPF  terdiri  dari  3  area  yaitu  area  0,  area  1  dan  area  2.   Berikut  desain topologinya:


4.    Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Merupakan hasil pengembangan dari routing ptotokol pendahulunya yaitu IGRP yang keduanya adalah routing pengembangan dari CISCO. Pengembangan itu dihasilkan oleh perubahan dan bermacam-macam tuntutan dalam jaringan Skala jaringan yang besar. EIGRP menggabungkan kemampuan dari Link-State Protokol dan Distance Vector Protokol, terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain.

          EIGRP sering disebut juga Hybrid-Distance-Vector Routing Protocol, karena cara kerjanya menggunkan dua tipe routing protocol, yaitu Distance vector protocol dan Link-State protocol. Dalam pengertian bahwa routing EIGRP sebenarnya merupakan distance vector protocol tetapi prinsip kerjanya menggunakan links-states protocol. Sehingga EIGRP disebuat sebagai hybrid-distance-vector,mengapa dikatakan demikian karena prinsip kerjanya sama dengan links-states protocol yaitu mengirimkan semacam hello packet.
Algoritma EIGRP :
          EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah algoritma yang dikenal dengan nama DUAL. Dual digunkan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table. DUAL digunakan untuk memastikan sebuah jalur untuk sebuah network dan menyediakan sebuah loopless routing environment.agar membantu mengirimkan sebuah packet ke sebuah jaringan, DUAL mengirimkan sebuah packet query kepada network yang berseberangan denganya maupun router yang terkoneksi langsung dengan dia.
          Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Ketika replay paket telah diterima oleh router yang mengirimkan query packet, DUAL akan mengkalkulasi dan menentukan router yang mana yang akan menjadi Successor dan router yang mana yang akan menjadi feasible successor.
          Successor akan menjadi jalur yang utama,dan jalur yang terdekat,yang paling efissien yang untuk menuju kesebuah network yang dapat di jangkau oleh DUAL.Jalur successor router dikalkulasikan dengan menggunakan Delay,bandwidth,dan factor-faktor yang lain.sedangkan feasible successor adalah jalur backup atau jalur cadangan yang akan digunakan ketika router tidak memilih jalur successornya.dan tidak digharuskan sebuah router yang menggunkan protocol EIGRP menentukan feasible successor.
          Ketika successor atupun feasible successor jatuh,Maka DUAL kan mengirimkan kembali query packet ke masing-masing router dan meletkakn jalur yang telah ia pelajri dari pengiriman query paket akan disimpan dalam sebuah routing table.
          DUAL memungkinkan router EIGRP untuk menentukan apakah jalur yang diberikan oleh router tetangga looped atau free-loop dan mengizinkan router yang menggunakan protocol EIGRP untuk menemukan jalur alternatif tanpa harus menunggu update dari router lain.
Struktur Data EIGRP :
a.    Hello packet
Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10. EIGRP akan mengirimkan hello packet untuk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah dalam keadaan mati Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas hello paket tadi maka router tersebut akan dianggap dalam keadaan mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk pathnya dan tidak memerlukan.
b.    Update packets
Update packets digunakan untuk menyampaikan tujuan yang dapat dijangkau oleh router. Ketika sebuah router baru ditemukan Update packets dikirim secara unicast sehingga router dapat membangun topologi table.dalam kasus lain, Update packets dikirim secara multicast untuk perubahan link-cost.
c.    Acknowledgement packet
Acknowledgement Packet adalah Hello packet yang tidak berisikan data, packet Acknowledgement memuat non zero acknowledgement number dan selalu dikirimkan dengan mengunakan unicast address, acknowledgement merupakan sebuah pemberitahuan bahwa paket datanya telah diterima.
d.   Query packets
Query packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast yang akan meminta sebuah route. Selama mengirimkan query packet ,setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu.
e.    Reply packets
Reply packets dikirim apabila router tujuan tidak memiliki feasible successors. Reply packets dikirim untuk merespon Query packet yang menginstrusikan bahwa router pengirim tidak memperhitunghkan ulang jalurnya karena feasible successors masih tetap ada. Reply packets adalah packet unicast yang dikirim ke router yang mengirimkan Query packet.

5.    Border Gateway Protocol (BGP)

BGP  adalah  exterior  protocol  gateway  untuk  komunikasi  antara  router  dalam autonomous system yang berbeda, BGP menggantikan EGP versi lama yang digunakan  pada ARPANET. Sebuah BGP sistem akan bertukar informasi dengan BGP yang lain dalam  jaringan,  informasi  ini  cukup  untuk  membangun graf  dalam  hubungan  AS, routing loop dapat terjadi dalam graf dan kebijakanrouting loop dapat dibatalkan.
BGP adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. dari Januari 2006 hingga saat ini BGP versi 4 masih digunakan. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.

SUMBER
Share:
Powered by Blogger.
IBX5A49C31529974